Minggu, 20 November 2016

Bab 5 (Assessing Listening and Assessing Reading)

Assessing Listening and Assessing Reading

 
A.ASSESSING LISTENING
Observing the performance of the four skills.

The importance of listening

Listening sangatlah berperan penting dalam mengembangkan kemampuan berbahasa karena listening merupakan faktor utama dalam berkomunikasi, sebab kita terlebih dahulu mendengarkan kemudian hasil dari yang kita dengarkanlah yang nantinya kita ungkapkan. Olehnya itu dapat dikatakan bahwa seorang pembicara yang baik adalah seorang peendengar yang baik pula.

Basic types of listening

1.INTENSIVE
Menguji bagian terkecil dari bahasa, seperti: phonemes, words, intonation, discoursemarkers, dll.
2.RESPONSIVE
Merespon dengan tepat apa yang telah didengarkan. Dalam hal ini, test-taker diharaokan dapat menguasai “WH question” agar dapat menjawab pertanyaan dengan tepat. Contohnya: ketika test-taker mendengar pertanyaan menggunakan kata “why”, maka test-taker akan menjawab perntanyaan dengan memberi “alasan, biasanya ditandai dengan kata karena”.
3.SELECTVE
Test taker mampu memilih jawaban yang paling tepat berdasarkan pada specific information yang telah didengarkan. Dalam selective listening, siswa biasanya diminta untuk mendengarkan nama, angka, arah, atau fakta dan kejadian tertentu.
4.EXTENSIVE
Pada extensive listening dibutuhkan pemahaman yang lebih meluas dan umum. Biasanya mencakup tentang intisari atau ide pokok dari apa yang didengarkan.

Micro and macro skills of listening

Beberapa hambatan dalam listening (adapted from Richards, 1983; Ur, 1984; Dunkel, 1991)
1.Clustering: Kesulitan dalam membedakan phrase.
2.Redundancy: Adanya pengulangan kata atau kalimat pada soal yang menyebabkan test-taker kebingungan dalam menjawab soal. Oleh karena itu, test taker harus mengetahui jenis-jenis dari repetitions, rephrasing, elaborations dan insertions.
3.Reduced, mesti mengetahui bentuk kalimat dari redused sehingga apa bila dalam test kelak test taker tidak kebingungan dengan kalimat yang di reduced.
4.Performance variables, dalam hal ini kesesuaian tempat dan persiapan test yang matang sangat perlu diperhatikan jangan sampai karena ketidak matangan persiapan test dapat mengganggung jalannya test.
5.Colloquial language, adanya perbedaan budaya atau bahasa sehari-hari yang berasal dari spoken language, sehingga menyebabkan ada kata yang tidak diketahui artinya.
6.Rate of delivery, kecepatan yang didengarkan test taker.
7.Stress, rhythm, and intonation: adanya ketidaktepatan tekanan, ritme dan intonasi spoken langunge yang menyebabkan test-taker salah dalam memaknai permintaan soal.
8.Interaction; mendengarkan terlebih dahulu lalu mengungkapakan apa yang telah didengarkan dan merekamnya setelah itu mendengarkan kembali hasil rekaman yang tadi.

Designing assessment tasks

1.Intensive listening
Dalam membuat soal listening hindari kata yang dapat mebuat test taker kebingungunan.
a.Recognizing phonological and morphological elements.
Hal ini berupa kata yang memiliki bunyi yang sama tapi makna yang berbeda.
ØPhonemic pair, consonant
Example: penggunaan kata “He’s” dengan “She’s”
ØPhonemic pair, vowels
Penggunaan bunyi huruf vocal “vowels” dalam soal.
Ex:Penyebutan “sea” dengan “see”
ØMorphological pair, -ed ending
Mendengarkan kata atau kalimat past tense merupakan salah satu kesulitan atau tantangan dalam listening termasuk bagi advanced learners.
Ex: dalam kalimat ”You called me” bisa jadi yang test takers dengarkan adalah “You call me”.
ØStress pattern in can’t
Ex: She can’t pick me up.
can pick me up.
b.Paraphrase Recognition
Mengungkapkan ide yang sama dalam kalimat yang berbeda.
ØSentence paraphrase
Ex: test taker hear - Hellow, my name’s Keiko, I come from Japane.
Test taker read – Keiko is Japanese.
2.Responsive listening
Bertujuan agar test taker mampu menguasai “yes/no question” dan “WH-question”, dan mengetahui bagaimana mendapatkan jawaban yang sesuai.
3.Selective listening
a.Listening cloze
Dalam bagian ini test taker akan mendengarkan sebuah cerita, monolog, ataupun bentuk percakapan. Listening cloze membantu memilih jawaban dari informasi yang spesifik. Bentuk soal dari listening cloze adalah fell-in-the-blank.
b.Information Transfer.
Dalam information transfer test taker akan mendengarkan arahan yang ingin ditransfer kedalam bentuk visual, seperti menandai sebuah diagram, mengidentifikasi elemen dari sebuh gambar, atau menunjukkan jalan dalam sebuah peta.
c.Sentence Repetition
Sentence repetition menekankan kemampuan mengingat, dimana test taker akan mendengarkan beberapa pengulangan kalimat yang ada dalam teks.
4.Extensive listening
Extensive listening menekankan pemahaman dari inti sari atau main idea yang test taker dengarkan.
a.Dictation
Mendengarkan secara dikte, test taker akan mendengarkan bacaaan sekitar 50 sampai 100 kata yang dibacakan sebanyak 3 kali. Pada proses pendengaran pertama cara mendengarkan dengan natura speed tanpa pause untuk mendapatkan inti sarinya. Sedangkan proses pendengaran selanjutnya dilakukan secara pelan dan mempausenya lalu test taker menulis apa yang didengarkan.
b.Communicative stimulus-Response Tasks
Test taker akan mendengarkan sebuah dialog percakapan

B.ASSESSING READING
Types (genres) of reading

1.Academic reading
Teks bacaan yang behubungan dengan dunia pendidikan. Jenis bacaan ini biasanya terdiri dari bacaan-bacaan yang bersifat formal seperti; tesis, makalah, tajuk, kamus, koran, dll
2.Job-related reading
Teks bacaan yang berhubungan dengan job-work. Jenis bacaan ini adalah jenis bacaan yang digunakan dalam dunia kerja. Contohnya, surat elektronik, dokumen keuangan, agenda, pengumuman, dll.
3.Personal reading
Teks bacaan yang berhubungan dengan privacy. Jenis bacaan ini biasanya digunakan untuk fungsi pribadi. Contohnya, bacaan berupa karya sastra, dokumen-dokumen pribadi, undangan kartu ucapan, resep, dll.

Microskills, macroskills, and strategies for reading

1.Microskills
Kemampuan dalam mengenali hal-hal yang lebih spesifik dalam bacaan, seperti dalam hal struktur kata, tenses, kata dasar dalam sebuah kata.
2.Macroskills
Kemampuan dalam memahami bacaan secara umum, baik mengenai tujuan bacaan ataupun makna.
3.Strategies for reading comprehension
Dalam memahami suatu bacaan ada beberapa strategi yang dapat diterapkan, diantaranya; Teknik membaca dalam hati dan scanning.

Types of reading

1.PERCEPTIVE
Pada perceptive reading, jenis bacaan cenderung pendek dan involve attending to the components of larger streches of discourse seperti huruf, kata, tanda baca, dll.
2.SELECTIVE
Selektive reading adalah jenis bacaan yang berfokus pada vocabulary dan grammatikal.
3.INTERACTIVE
Pada interactive reading, teks bacaan berfokus pada main idea dan lebih menekankan pada aspek makna.
4.EXTENSIVE
Pada extensive reading, Teks bacaannya cenderung lebih panjang.

Designing assessment tasks

1.Perceptive reading
Dalam menilai kemampuan dasar dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya:
a.Membaca dengan suara keras, test-taker diminta membaca dengan suara keras, sehingga test-taker bisa mengerti maksud bacaan melalui mendengarkan apa yang mereka baca.
b.Written response, test-taker diminta untuk menulis kembali apa yang mereka mengerti dari bacaan yang telah mereka baca.
c.Pilihan ganda, test taker diminta untuk menjawab soal pilihan ganda yang berkaitan dengan bacaan agar guru dapat melihat sejauh mana pemahaman test-taker terhadap bacaan yang telah dibacanya.
d.Picture-cued items, dalam jenis teks ini peserta tes diperlihatkan sebuah gambar kemudian dalam kertas tes terdapat beberapa kata yang berhubungan dengan gambar. Kemudian test taker diberi pertanyaan atau instruksi yang berhubungan dengan gambar tersebut.
2.Selective reading
Ada beberapa jenis teks yang dapat digunakan dalam menilai aspek leksikal dan grammatikal dalam kemampuan membaca diantaranya;
a.Multiple-choice (for form-focused criteria), metode yang paling banyak digunakan dalam mengukur pengetahuan kosakata dan grammar adalah pilihan ganda. Jenis multiple-choice yang dapat digunakan dalam selective reading ini juga bermacam-macam; multiple-choice vocabulary/grammar task, contextualized multiple-choice vocabulary/grammar task, Multiple-choice cloze vocabulary/grammar task.
b.Matching task, ada dua contoh bentuk teks yang dapat digunakan yaitu; vocabulary matching task, jenis teks ini intinya adalah memasangkan kata atau frase yang yang bermakna sama.fill-in vocabulary selected response task, memasukkan atau mengisi kata yang kosong pada setiap nomor dengan memilih kata yang sesuai dari beberapa kata yang sudah disiapkan, tetapi ini berbeda dengan pilihab ganda karna jumlah kata yang disiapkan sesuai dengan jumlah nomor pada stem.
c.Editing task, atau yang lebih sering kita kenal dengan error identification. Dalam editing task peserta tes harus menemukan kata atau frase yang salah atau tidak sesuai dalam stem, jawabannya juga dalam bentuk pilihan dengan tanda garis bawah pada setiap pilihannya.
d.Picture-cued task, beberapa jenis teks yang umum digunakan diantaranya;multiple-choice picture-cued response dan diagram labeling task.
e.Gap-filling tasks, atau yang biasa disebut fill-in-the-blank. Jenis teks ini mengukur kemampuan reading dan writing.
3.Interactive reading
Ada beberapa jenis teks yang dapat diterapakan dalam jenis teks ini diantaranya;
a.Cloze task, secara umum jenis cloze teks ada dua yaitu; fix-ratio deletion dan rational deletion. Sedangkan, variasi cloze teks yang sering digunakan ada dua yaitu; cloze-test procedure dan cloze-elide procedure.
b.Improptu reading plus comprehension question, jenis teks yang jenis bacaannya tidak diketahui dan tidak dipelajari sebelumnya kecuali tehnik-tehnik menjawabnya. Teks yang seperti ini biasanya sering ditemukan dalam TOEFL.
c.Short answer task, dalam jenis teks ini peserta didik diberikan bacaan kemudian membaca soal dan menjawabnya dalam bentuk satu kalimat atau lebih.
d.Editing longer task, Pada editing longer teks kalimat pada setiap nomor saling berhungan.
e.Scanning, strategi yang digunakan olah pembaca untuk menemukan informasi yang spesifik dalam sebuah teks.
f.Ordering task, dalam jenis teks ini peserta tes diminta untuk menyusun paragraf yang tersaji secara acak menjadi paragraf yang runtut.
g.Information transfer; reading charts, maps, graphs, diagrams
Dalam jenis teks ini perserta tes dituntut untuk menyampaikan informasi yang tersaji dalam bentuk grafik, diagram, peta, dan daftar kedalam bahasa tulisan ataupun disampaikan secara langsung.

by:Ariani andespa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar